TAWARAN KEMITRAAN BISNIS PENDIDIKAN
September 3, 2017 2023-01-03 13:14TAWARAN KEMITRAAN BISNIS PENDIDIKAN
TAWARAN KEMITRAAN BISNIS PENDIDIKAN
AYO, BELAJAR BISNIS DARI USAHA PENDIDIKAN

Peluang bisnis pendidikan masih menjanjikan. Itu juga yang mendorong Sekolah Garuda menawarkan kemitraan usaha. Dengan investasi Rp 150 juta – Rp 300 juta, mitra bisa mengantongi omzet mulai Rp 20 juta – Rp 50 juta per bulan.
Bisnis Pendidikan nampaknya masih menjanjikan. Peluang bisnis ini masih menganga lebar seiring terus meningkatnya standar kelulusan siswa sekolah dan peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi dari tahun ke tahun.
Maklum, demi memenuhi tuntutan itu, banyak siswa mengikuti program belajar tambahan. Lantaran menjanjikan, banyak pengelola Usaha Pendidikan memutuskan untuk menawarkan kemitraan atau waralaba.
Salah satunya adalah Sekolah Garuda. Berdiri tahun 2017, Sekolah Garuda menawarkan kemitraan akhir tahun 2019.
Nurita, Direktur Operasional Sekolah Garuda, kini Sekolah Garuda telah memiliki 82 cabang yang tersebar di Seluruh Indonesia. “20% di antaranya milik sendiri,” katanya.
Sekolah Garuda merupakan Supermarketnya Pendidikan mulai play group, TK, SD, SMP, SMA, Kursus Komputer dan Bahasa, Paltihan dan Sertifikasi Standar Nasional maupun Internasional hingga persiapan masuk perguruan tinggi, tidak menutup kemungkinan dalam satu cabang bisa berdiri bimbel dan sekolah TK,serta kursus Komputer,Inggris, Pelatihan dan sertifikasi. Bimbel ini memberikan bimbingan seluruh mata pelajaran yang masuk dalam materi ujian nasional. Selain itu, ada bimbingan belajar bahasa Jepang dan Mandarin.
Siswa dipungut biaya mulai Rp 200.000 Rp 300.000 per bulan. Durasi pertemuan 90 menit dalam dua sampai tiga kali per minggu.

Nurita mengklaim, selama bertahun-tahun, Sekolah Garuda sudah terbukti sukses meluluskan para siswa dalam ujian nasional (UN) dan tes masuk perguruan tinggi. “Sistem belajar kami aktif dan kreatif serta komunikatif,” ujarnya.
Hal itu ditunjang oleh kurikulum yang selaras dengan tuntutan kelulusan UN dari tahun ke tahun. Sinau menawarkan kemitraan Rp 150 juta untuk cabang di pulau jawa. 500 juta untuk menjadi Master Franchise di 1 Kabupaten Kota. “Biaya investasi lebih tinggi karena Master Franchise mendapatkan Hak Share Profit untuk semua cabang yang berdiri di area Master Franchise,” jelas Nurita.
Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan masa kontrak , plus inventaris ekterior dan interior kantor dan peralatan mengajar, seperti meja, kursi, AC, komputer, materi, dan pelatihan guru.
Estimasi omzet mitra per bulan senilai Rp 20 juta-Rp 50 juta. Dengan laba 70%, mitra bisa balik modal mulai enam bulan sampai dua tahun. “Tapi ada juga mitra yang sudah balik modal empat bulan,” ucapnya.
Dalam kerjasama ini, mitra bisa memilih sebagai investor aktif atau pasif. Bila aktif, mitra ikut terlibat dalam mengelola bisnis dengan pembagian laba 70% untuk mitra dan 30% untuk kantor pusat. Tapi bila pasif, pembagian profitnya 50% untuk pusat, dan 50% sisanya untuk mitra.
Pengamat wirausaha, Khoerussalim Ikhsan menilai, kemitraan bisnis pendidikan masih prospektif. Pasalnya, kebutuhan akan pendidikan terus meningkat. Namun, mitra harus mempelajari setiap tawaran kemitraan.
Hal utama yang harus diperhatikan adalah manajemen pengelolaannya dan sistem pemasaran. “Kalau pengelolaan tidak bagus, butuh waktu lama untuk balik modal,” ujar Khoerussalim.
Reputasi lembaga pendidikan juga terlihat dari jumlah siswanya. “Jumlah siswa harus banyak, minimal 200 orang sehingga dalam sebulan bisa dapat Rp 40 juta,” ujarnya.
Jika Anda Berminat segera hubungi 085709123445